Jumat, 29 Januari 2010 07:24:00
http://www.krjogja.com/news/detail/17787/Priyayi..Njemparing.Sambil.Bersila.html
NGLARAS, inilah sebutan gaya hidup para priyayi Ngayogyakarta. Maksudnya menjalani aktivitas tanpa memaksakan diri, tidak ngaya, tetapi dijalani secara santai, mat-matan, mirunggan. Memang, bagi Priyayi Ngayogyakarta, semua aktivitas dapat dilakukan sambil refreshing, dikerjakan secara santai, nyaman atau nglaras dan sopan. Alhasil tujuan dari aktivitas tetap tercapai, tetapi jiwa dan raga tidak merasa tersiksa atau penat, justru sebaliknya merasa lebih relak, fresh enjoy dan merasa lebih bermartabat.
Pemandangan tersebut terlihat ketika digelar Lomba Jemparing Gaya Mataraman untuk mangayubagya Tingalan Dalem Ingkang Sinuwun Sri Sultan HB X di Kemandungan Kompleks Kraton Yogyakarta, Selasa Wage (23/1) lalu. Para atlet panahan tidak mengenakan pakaian olah raga, tetapi mengenakan pakaian daerah (surjanan bagi atlet laki-laki dan berkebayak bagi atlet perempuan). Ketika membidik sasaran juga tidak nganyur (berdiri), tetapi duduk bersila di atas tikar. Sedep betul. Hebatnya, sasarannya bukan papan, tetapi orang-orangan berukuran kurang dari satu depa. Poinnya, mengenai kepala paling tinggi, disusul leher dan dada. Selain itu tidak dapat poin, Sedang jarak tembaknya 30 meter. Lebih sulit dari lomba panahan pada umumnya.
(lebih…)